Awali Hidup Ini Dengan Membaca Basmallah
Semoga Amal Ibadah Kita Diterima Allah S.W.T .....Amien...

link

Kamis, 12 Maret 2015

Menjadi Anshar





Warga Madinah di masa Nabi Muhammad saw adalah sebaik-baik penduduk negeri. Mereka tidak cuma memberi sedekah kepada kaum Muhajirin yang fakir, tidak bermodal bisnis, dan kelaparan. Bahkan, membagi sebagian rumah, tanah, dan perabotan mereka kepada saudara seiman itu. Malah, bila Muhajirin mau, yang lebih baik bagi mereka.

Benarlah firman-Nya, ''Dan mereka [kaum Anshar] mengutamakan [kaum Muhajirin] dari diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan [apa yang mereka berikan]'' (QS Al-Hasyr: 9). Karenanya, kaum Anshar telah diridai Allah dan telah disediakan surga (QS At-Taubah: 100). Tiada kemenangan yang lebih besar daripada selamat dari neraka, masuk surga, dan diridhai-Nya.

Sesungguhnya, sejak Futuh(pembebasan) Mekkah, maka hijrah seperti yang dilakukan kaum Muhajirin telah berakhir. Sabda Beliau, ''tidak ada lagi hijrah setelah futuh.'' (HR Bukhari-Muslim). Apalagi, dakwah telah tersebar dan umat Islam telah ada dimana-mana. Maka, agar kemuliaan yang diterima kaum Anshar juga kita peroleh, kita perlu berupaya menjadi Anshar diin Allah.

Dasar pemikiran yang selama ini terkungkung ideologi jahiliyah dan sistem sekuler harus diubah. Standar penilaian bahwa sesuatu itu baik atau buruk sepenuhnya merujuk Allah, meski mayoritas warga dunia lainnya menilai sebaliknya. Interaksi antarwarga didasari keimanan, yang memancarkan persaudaraan, sikap saling menyayangi dan menolong bagaikan mencintai diri sendiri. Sungguhpun Nabi mengakui perbedaan latar belakang suku, bangsa, asal daerah, dan lain-lain, tetapi itu tidak dijadikan sekat pembatas, apalagi basis loyalitas.

Islam-lah yang melenyapkan perselisihan, kedengkian, bahkan peperangan antara Bani Aus dan Khazraj. Sesuatu yang kini justru terjadi di Aceh, jazirah Arab, dan lain-lain. Mereka yang tadinya miskin, termasuk kaum Anshar, setelah Nabi datang membawa Islam dan bersedianya mereka berkorban demi kejayaan kalimah Allah, menjadi kaya dan mampu menyantuni pendatang baru. Kaum Yahudi, yang awalnya menguasai pasar jazirah Arab dengan praktik oligopoli, rente, dan monopoli, tersingkirkan, sehingga konsumen mendapat keadilan. Kejayaan dunia dan akhirat inilah yang harus diraih Muslim Indonesia dengan menjadi Anshar Abad XXI dalam penegakan Islam dan penyebaran rahmatan lil alamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar