1.
Definisi
puasa:
ialah menahan diri dari makan, minum, jima’ dan seluruh hal yang dapat
membatalkannya dengan niat beribadah kepada Alloh Ta’ala dari semenjak terbitnya
fajar hingga terbenamnya matahari.
2.
Hukumnya:
wajib atas setiap muslim yang telah baligh (dewasa), berakal, mampu
melaksanakannya dan muqim (menetap). Wajib pula bagi wanita apabila telah suci
dari haidh (menstruasi) dan nifas (darah pasca bersalin).
3.
Ramadhan
ditetapkan dengan melihat hilal
(bulan sabit muda) atau menyempurnakan Sya’ban sebanyak 30 hari [apabila
terhalang melihat hilal, pent.].
Rasulullah
صلى الله عليه وسلم bersabda :
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمِّ
عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَان ثَلَاثِينَ يَوْمًا
“Berpuasalah
karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya. Apabila (penglihatan)
kalian terhalang maka sempurnakan bulan Sya’ban tiga puluh hari.” (Muttafaq
‘alaihi)
4.
Hukum
Niat:
wajib berniat untuk puasa ramadhan dan bagi orang yang berpuasa cukuplah baginya
meniatkan di dalam hatinya. Tidak ada dalilnya melafazhkan niat baik ketika
puasa ataupun sholat. Barangsiapa yang bersahur sebelum fajar maka ia telah
berniat dan barangsiapa yang menahan dari makan, minum dan pembatal puasa di
tengah hari dengan ikhlas kepada Alloh, maka ia telah berniat walaupun ia tidak
bersahur. [Lihat Fiqhus Sunnah].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar